Mencuci Dan Menikah

pagi ini aku tidak tidur lagi setelah shalat subuh, tidak seperti pagi-pagi biasanya. rencananya, aku mau mencuci. sudah tiga hari ini rendamanku tidak terjamah. tapi sayang, air tidak mengalir.

sepanjang usiaku yang sudah memasuki tahun ke 26 ini, ternyata mencuci menjadi satu masalah yang tidak bisa disepelekan. bahkan kadang aku merasa, memunculkan semangat untuk mencuci sama peliknya dengan menjawab pertanyaan, kapan aku menikah dari beberapa kawan.

padahal secara teori sih keduanya mudah saja. kalau mau menikah,kita tinggal mengambil langkah tiga SI (kolekSI, selekSI lalu resepSI). begitupun dengan mencuci, hanya butuh beberapa langkah kecil dan kita tinggal menunggu pakaian kering yang bersih di sore hari.

tapi ternyata malas menjadi musuh bagi keduanya. memang malas bisa jadi alasan sampai tidak menikah? tentu saja! mana ada gadis yang mau menikah dengan jejaka yang mencuci pakaiannya sendiri saja malas, apalagi mencucikan pakaian istri? (nah loh…).

kata seorang teman, kalau malas nyuci, solusinya ya…. menikah saja. kalau kau menikah, bukan cuma persoalan mencuci saja yang selesai, tetapi juga persoalan lainnya. kalau punya istri, ada yang nyuciin pakaian, ada yang sediaiin makan dan ada yang mijitin kalau lelah.

sepintas lalu sih memang oke, ibarat kata pepatah, “sekali merengkuh gadis, dua tiga kebutuhan terpenuhi” (pepatah dari mana nih?). tapi kalau dipikir secara lebih mendalam ternyata tidak sesederhana itu.

kalau alasan menikahnya cuma itu, lebih baik aku beli mesin cuci saja untuk cucian, rice cooker untuk makan, terus ke panti pijat kalau lelah. soalnya, kalau dengan istri, mereka pasti bawel dan rewel. minta dibelikan gincu, diantar belanja… wah pokoknya ribet deh. kalau mesin cuci dan rice cooker, kan tinggal colok aja.

eh… kok ngelantur sampai kesana sih ceritanya. padahal tadi aku cerita tentang mencuci. emang sih, cerita tentang menikah tidak lantas membuat cucian saya lalu bersih dengan sendirinya. tapi minimal cerita ini membuat muka saya ceria dan ada semangat untuk mencuci.

tentang mencuci dan menikah, aku jadi teringat dengan muhammad dan mahatma gandhi, meskipun mereka adalah orang besar dalam sejarah (dan tentu punya istri), tapi mereka tetap melakukan halhal kecil dalam hidupnya seperti mencuci dan menjahit sepatunya sendiri.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama