La Capila: Integritas dan Kebahagiaan

[25.05.2019] Galigo kali ini, masih mengikuti pola umum galigo Bugis, baris pertama menggunakan 8 suku kata, baris kedua 7 suku kata, dan baris ketiga terdiri dari 6 suku kata.
.
tinulu kuala lonré (8)
pata kuala guling (7)
pésona sompe'ku' (6)
.
Arti per kata: tinulu: rajin / kuala: kuambil (kujadikan) / lonré: biduk (kendaraan) // pata: tekun / kuala: kuambil (kujadikan) / guling: kemudi // pésona (berserah diri) / sompe'ku' (layarku)
.
Galigo ini tidak terlalu rumit untuk diartikan dan dimengerti. Idiom - idiom yang digunakan juga tidak membutuhkan penafsiran konotatif, sebab makna denotatifnya terang benderang.
.
Kelebihan galigo ini, bak umumnya galigo Bugis, mengandung kata - kata arkais, yakni kata lonré yang berarti biduk, sesuatu yang dikendarai, pata atau pato yang bermakna tekun, serta pésona yang berarti berserah diri.
.
Secara utuh, galigo ini dapat dipahami sebagai ujaran perihal hakikat kebahagiaan. Kebahagiaan dalam perspektif galigo ini, bukanlah hal yang terberi, ia sesuatu yang diraih melalui perjuangan dan kerja keras sepanjang hayat.
.
Untuk menggapai bahagia, maka rajin (tinulu) menjadi karakter utama dalam mengarungi samudera hidup. Namun rajin saja tak cukup, nafas panjang perjuangan, perlu dibina dan dijaga melalui ketekunan (pata/pato).
.
Agar rajin dan ketekunan itu bisa berbuah keberkahan hidup, berserah diri menjadi nilai pamungkas yang patut dijunjung tinggi. Ini menunjukkan bagaimana manusia Bugis senantiasa melibatkan kuasa Tuhan yang Esa (Déwata Séuwwaé) dalam segala hal.
.
#galigo #lacapila #bugis #sastrabugis #sastra  #bugismilenial #bugispedia

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama