Memahat Puisi


--Djidos Wasiah Alam Nyinga Laha

kau sodori aku
berbongkah-bongkah aksara
untuk kupahat menjadi puisi

bait demi bait kuukir
larik per larik terbentuk
menjelma kata

aku termangu
tak faham, segala makna
berpendar bak kunang-kunang

aku nanar
terjerembab
bersimpuh, di hadapan puisi yang kupahat

; untukmu!

[20.02.2007]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama