"kau
tahu kenapa siang harus terganti malam dinda?" tanyaku dengan nada
gelisah kepada perempuan semampai yang duduk dihadapanku.
dia
hanya terdiam mendengar tuturku, tutur yang menyiratkan gejolak rasa yang
gelisah.
"bukankah
dengan kehadiran malam, hidup menjadi lumpuh? bukankah dengan
kedatangannya, hasrat terasa lelap?" desahku seakan berucap hanya
pada diri sendiri.
dia
tetap tak peduli dengan hadirku di hadapannya.
dia tetap asyik dengan
pikirannya sendiri, seakan dunia hanyalah sebatas imajinasinya.[12.06.2011] @Makassar
Tags:
Puisi