Izinkan Aku Mencintaimu Diam-diam

mungkin kau akan mengataiku pengecut, atau mungkin juga kau akan mencaciku sebagai pecundang, semua itu harus bisa aku terima. meskipun yang kubutuh adalah pengertian darimu, bukan cacimaki dan sumpahserapah.
apasih masalahnya? kalau aku hanya bisa mencintaimu diamdiam? aku hanya mencoba untuk sedikit realistis. bahwa rasa yang kusulam, bahwa mimpi yang kurangkai, bahwa imajinasi yang kubangun, terperangkap pada masa yang tak tepat. itu saja!

apasih salahnya mencinta dengan diamdiam? bukankah sama saja dengan curi pandang? kau juga sering melakukannya padaku kan? sebenarnya aku cuma ingin membalasnya secara setimpal, tapi berhubung karena kita terpisah oleh jarak, maka aku tak bisa curi pandang padamu. sehingga aku memilih mencintaimu diamdiam.

memang seringkali cinta seperti ini, hanya bertepuk sebelah tangan. tapi tidak ada masalah denganmu kan? masalahnya hanya padaku. aku juga tidak peduli,
apakah kau tahu aku mencintaimu diamdiam atau tidak, bagiku sama saja.

pilihanku mencintaimu diamdiam, adalah pilihan yang kulakukan dengan sadar.
sebuah upayaku menyalurkan rasa, tanpa terjebak pada tata etika baku. memang ini sebuah pilihan yang sulit, tapi juga adalah pilihan yang paling tepat.

tentu kau sepakat denganku, sebab kaupun sedang mencintaiku diamdiam,
sekarang. mari kita saling mencintai secara diamdiam. bukankan dengan cara ini hubungan kita menjadi lebih romantis?

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama