Kutitip Kado Mungilku



oh adinda…..
kutitip kado mungilku
buat kau jaga untukku
engkau rawat dengan tulus hati
kado mungil dariku

berbicara tentang cinta dan syahwat? wah nggak pernah kepikiran deh, soalnya saya nggak begitu ngerti dengan apa itu cinta dan apa itu syahwat. suatu hari, rumi pernah bertanya, “apakah cinta itu?” pertanyaan itu kemudian dijawabnya sendiri, “cinta adalah dahaga yang sempurna”. bahkan ada orang yang mengatakan bahwa cinta adalah pengetahuan rasa yang hanya dapat dirasakan dan dialami tetapi sulit untuk diungkapkan dalam ekspresi apapun. tapi untuk menunjukkan bahwa saya bukanlah orang yang hidup tanpa cinta, maka saya buatlah tulisan ini. semoga isinya bisa menjadi kado mungil yang kan kau jaga dengan tulus hati.

sebenarnya sih, bicara tentang ‘virus merah jambu’ ini terasa gampang-gampang susah, soalnya ini menyangkut apa yang kita rasakan secara subyektif. makanya sangat sulit untuk didefenisikan, ya… githu deh… tapi kalo dikatakan nggak bisa dibincang, juga kelewatan sih. soalnya, ini barang (cinta dan syahwat) adalah sesuatu yang akrab banget dengan kehidupan kita semua. ibnu al-arabi mengatakan, “seseorang tidak mengetahui apa cinta itu tetapi ia tidak dapat menyangkal eksistensinya”.

meskipun demikian, tapi secara sederhana cinta yang dalam bahasa arab disebut mahabbah, berasal dari kata al-hubb berarti “air yang tercurah dengan deras”. sehingga dari sinilah maka iman al-jauzy mendefenisikan cinta sebagai “luapan hati dan gejolaknya rasa yang dirundung rindu bertemu sang kekasih”. dari defenisi ini terlihat bahwa cinta adalah sebuah gelora yang demikian kuat dan menggebu. he… he… he…

kaum arifin mengatakan, cinta adalah titipan allah dalam qalb manusia, bukan pada aql ataupun pada persepsi inderawi (hissi). menurut ibnu al-arabi, cinta hanya bisa ditampung oleh qalb karena qalb-lah yang senantiasa ber-taqallub. sementara itu, aql tidak pantas untuk menampung cinta karena dia bersifat mengekang (iqal = kekang) sebab aql berasal dari ‘alam yang terbatas. begitupun dengan persepsi inderawi yang memang sudah jelas-jelas berasal dari ‘alam. dengan kemampuannya ber-taqallub-lah, maka qalb mampu menampung cinta sebagai pengetahuan rasa yang juga senantiasa ber-taqallub.

kalian kudu mengerti bahwa cinta sebagai kecendrungan kepada yang lebih sempurna dan lebih baik adalah sebuah energi besar yang menggerakkan kehidupan ini. syaikh muzaffer ozak menganggap bahwa cinta adalah rasa sakit yang menyenangkan. menyakitkan ketika kita berjarak (ter-hijab) dari yang dicinta, dan dia menyenangkan karena jarak akan membangun rindu dan hasrat untuk bertemu dan berkumpul dengan yang dicinta.

biasanya (ini biasanya neeh), dalam keberjarakan inilah seorang pecinta akan memanifestasikan cintanya dalam berbagai aktivitas dalam rangka memangkas jarak yang meng-hijab-i. namun, dalam aktivitas mencinta seringkali terjadi hal-hal yang berlebihan, dan inilah yang disebut dengan cinta syahwati. sementara itu, bila kita dapat menghindar dari cinta syahwati ini maka cinta kita akan berwujud cinta imani. sebagaimana kata al-qur’an, “adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya, sedangkan orang-orang yang takut pada kebesaran tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsu (syahwat)nya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya (q.s. an-nazi’at : 37-40)”. nah loh!

maka kalian harus hati-hati, rawatlah titipan allah ini dengan tulus hati yang dibarengi rasa takut pada kebesaran-nya dan tahanlah diri untuk tidak melakukan tindakan yang melampaui batas, sesungguhnya inilah kunci untuk menjaga cinta agar kita tetap memanifestasi dalam wujud cinta imani dan jangan sampai ternoda dan terjerumus menjadi cinta syahwati yang dibenci oleh allah.

cinta atawa dalam bahasa saudara kita di arab sana menyebutnya mahabbah, dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu ; pertama, mahabbatu lilladzza atau kecintaan karena kelezatan sesuatu (dalam hal ini termasuk masalah karena cantik atau gagahnya seseorang). ini bener-bener ada kok dan diakui dalam agama kita, allah mensinyalir dalam firman-nya, “dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini, yaitu; wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak … (q.s. ali imran : 14)”.

kedua, mahabbatu linnaf’i atau kecintaan pada sesuatu karena sesuatu itu bermanfaat. ini juga dipertegas oleh allah dalam kitab-nya, “dan (ada lagi) karunia lain yang kamu cintai (yaitu) pertolongan dari allah… (q.s. ash shoff : 13)” ayat ini menunjukkan bahwa kita semua cinta pada sesuatu yang memberi manfaat, dalam hal ini pertolongan allah. ketiga, mahabbatu lilfadhli atau kecintaan pada sesuatu karena keutamaan sesuatu tersebut. jenis cinta ini dapat kita lihat pada kecintaan para ulama terhadap ilmu.

* * *
oh adinda…..
kutitip kado mungilku
padamu hanya padamu
isinya begitu istimewa
persembahan untukmu
sekarang kita lanjutkan pebicaraan tentang cinta secara lebih spesifik, jangan deg-degan gitu dong, jadi nggak enak neeh. cinta (ehem… ehem… saya jadi deg-degan juga) sebagai titipan allah, dapat hadir dalam bentuk apapun dan dengan cara apapun. apakah itu merupakan sebangun cinta kepada allah, nabi, kepada orang tua ataukah yang paling hangat, cinta kepada lawan jenis (jangan ngeres dulu broerr…).

memang, cinta yang hakiki hanyalah cinta kepada allah, tapi bukan berarti bahwa cinta yang lain menjadi tidak penting, bahkan bisa saja cinta kepada lawan jenis menjadi washilah menuju allah (he… he… he… pipimu kok memerah…). jangan senang dulu ya, soalnya ternyata ini bisa terjadi sebaliknya, semua itu bisa menjadi hijab bagi terbangunnya cinta sejati.

kenapa bisa begitu??? bisa aja guys, itu semua kembali pada seperti apa kalian memperlakukan cinta itu. emang aktivis dakwah bisa juga ketularan ‘virus merah jambu’? tentu saja bisa, kenapa tidak? emangnya aktivis dakwah bukan manusia? rocker juga manusia, begitupun dengan aktivis dakwah, juga punya hati dan punya rasa. tentu mereka bisa saja jatuh cinta, termasuk kalian. puas kan???

tapi, ini ada tapinya neeh, jangan sampai kalian main seruduk aja. mentang-mentang bahwa aktivis dakwah lumrah kalo jatuh cintrong, tiba-tiba kalian ngumbar rasa dengan tidak memperhatikan rambu-rambu yang ada. sebagai seorang aktivis dakwah, seharusnya kalian dalam mengekspresikan cinta, bisa menampilkan performance yang berbeda dengan kalangan lain, kalian lebih bisa terkontrol dan tetap dalam koridor syar’i. istilah kerennya sih, kalian kudu bisa membangun gaya gaul yang nyar’i.

cinta tuh anugrah terindah bo’, makanya harus diperlakukan dengan baik, dia adalah sesuatu yang begitu istimewa. kalo ada diantara kalian yang mendapat anugrah ini, tolong perlakukan ia sesuai dengan fitrah sebagai sesuatu yang mulia dan hanif. jangan diumbar sampai lepas kontrol, kalau ini terjadi, maka syahwat akan menjelma dan inilah pangkal malapetaka.

mungkin kalian masih pada bertanya-tanya, ngapain juga cinta kok diatur-atur? ya jelas dong karena cinta itu begitu mulia, dan kalau kalian berhasil membangun cinta karena allah dengan cara yang sesuai fitrah dan tetap dalam koridor dien yang hanif, maka kalian akan dapat keutamaan dari allah. hal ini karena cinta yang berlandaskan lillah, memiliki beberapa keutamaan (pelototin neeh baek-baek), yaitu;

1. cinta adalah perintah allah
maksudnya neeh bahwa cinta tuh merupakan bagian dari dien, allah berfirman, “muhammad adalah utusan allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka… (q.s. al fath : 29)”
kedudukannya diingini oleh nabi dan para syuhada
emang sih cinta karena allah tuh nggak bakalan diingini oleh para seleb, tapi diingini oleh nabi dan para syuhada bo’. imam turmudzi meriwayatkan, “rasululah bersabda; allah berfirman, ‘orang-orang yang saling mengasihi semata-mata karena kebesaran-ku, maka bagi mereka disediakan podium-podium yang terbuat dari cahaya, yang sangat didambakan oleh para nabi dan syuhada’”.

2. mendapatkan naungan di hari kiamat
kalian tahu sendiri kan, kalau di akhirat nanti, matahari dekat banget dengan kepala kita, supaya kita dinaungi oleh allah, mencintalah karena-nya. imam muslim berkata, “rasulullah bersabda; kalau dihari kiamat, allah akan berfirman, ‘maka hamba-hamba-ku yang saling mengasihi karena kebesaran-ku. masuklah dalam naungan-ku disaat tiada lagi naungan selain naungan-ku’”.

3. barometer kesempurnaan iman
pengen ngukur iman kalian? mudah aja parameternya, liat aja seperti apa cinta kalian. imam bukhari menyampaikan sabda rasulullah, “demi zat yang jiwaku berada ditangan-nya, tidak beriman seorang dintara kalian, hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri”.

4. kunci surga setelah keimanan
surga pake kunci? tentu broerrr. kalau nggak pake kuncinya, tentu nggak bakalan kebuka, imam muslim meriwayatkan sabda rasulullah, “demi zat yang jiwaku berada ditangannya, sesungguhnya kalian tidak akan masuk kedalam surga sehingga beriman, dan tidak beriman sehingga kalian saling mencintai”.

5. wajib cinta allah atasnya
woww siapa yang nggak mau dicintai allah? kalau kita saling mencintai karenanya, allah wajib mencintai kita, hebat banget ya? imam malik mewartakan sabda rasulullah, “allah berfirman, ‘orang yang saling mengasihi dan menyayangi semata karena-ku, maka wajib baginya kasih sayang-ku’”.

6. prasyarat manisnya iman
pernah merasa manisnya iman? kalau belum, ini nih prasyaratnya menurut rasulullah, “ada tiga hal yang didalamnya orang akan mendapatkan manisnya iman, yaitu ; pertama, menjadikan allah dan rasul-nya lebih ia cintai daripada yang lainnya. kedua, mencintai seseorang karena allah, dan ketiga, tidak inginnya ia kembali kepada kekafiran setelah ia diselamatkan oleh allah, sebagaimana ia tidak ingin dicampakkan kedalam neraka (muttafaq alaihi)”.

cinta sebagai kado yang dititipkan allah di dalam qalb manusia begitu istimewa kan? maka sebuah kerugian besarlah kalau kita menyia-nyiakan kado istimewa ini dengan tidak merawatnya dan tidak menjaganya tetap dalam koridor dien.

* * *
tapi jangan coba kau buka
karna belum waktunya
nanti bila saatnya tiba
kita buka bersama
tadi sempat disinggung, bahwa cinta harus dijaga dengan membangun gaul yang nyar’i. gaul yang nyar’i itu gimana sih? ngungkapin cinta dengan hanif seperti apa? tentu pertanyaan itu selalu mengganggu perasaan kalian yang sudah merasakan munculnya benih-benih cinta didalam hatinya yang bergemuruh. jangan sampai cinta yang kamu rasakan dan seharusnya menjadi anugrah terindah dalam hidupmu itu justru kemudian menjelma menjadi hijab antara dirimu dengan sang pemilik cinta.

pernah dengar nggak? plato pernah mengatakan sebuah kalimat yang begitu indah, ‘dalam sentuhan cinta setiap orang menjadi pujangga’. sebuah kalimat yang begitu menyentuh dan memang demikianlah adanya. tapi bila salah seorang diantara kamu mulai merasakan cinta yang mengarah pada lawan jenismu secara spesifik, kamu kudu waspada, soalnya cinta itu seringkali membuatmu buta dan tuli. catet!!! tetap jaga mata dan telinga.

ketika cinta itu bersemi di hatimu, bersiaplah untuk mengambil langkah aktualisasi cinta dengan tetap berpedoman pada al-qur’an dan sunnah. ente harus ingat, allah telah memberikan petunjuk untuk itu, “sesungguhnya allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri (q.s. al-baqarah : 222)”.

dari ayat ini terlihat ada dua hal pokok yang patut dilakukan seorang pecinta agar dia mendapatkan cinta dari allah, yaitu senantiasa bertaubat (akar kata taubat adalah taaba yang berarti kembali) dan yang kedua adalah mensucikan diri. inilah langkah dasar kalau kalian mau menjadi pecinta sejati.

dalam konteks cinta kepada lawan jenis, kamu punya beberapa pilihan, pertama bersegeralah untuk menindaklanjuti rasa itu dengan memilih untuk menikah sebagai upaya penyucian diri, untuk menghindari hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama kita. kalau kamu memilih ini, entar deh dijelasin gimana caranya, sabar aja dulu (udah ngebet ya?).

pilihan kedua, adalah menjaga rasa itu dengan sepenuh hati dan kamu menjadikannya sebagai energi yang produktif, belajarlah untuk merindu. jostein gaarder mengatakan, “dalam hidup, kita kadang-kadang perlu untuk bisa sedikit merindu”, dengan menikmati rindu dan keberjarakan maka do’a dan karya bermekaran. belajarlah untuk menanti saat dimana kamu sudah merasa siap untuk mengaktualisasikan cintamu itu dalam sebuah ikatan yang suci, pernikahan (jadi dag dig dug nih hati).

kalau pilihanmu adalah alternatif kedua, kamu mesti ekstra hati-hati, soalnya kalau pilihan ini tidak di manage dengan baik, justru bisa menjadi lahan yang subur bagi munculnya back street dijalan dakwah, pacaran islamy ataukah hubungan tanpa status (iiiih… amit-amit).

daripada mikirin dan ngebayangin ‘doi’ lebih baik waktumu kamu manfaatkan untuk memperbaiki diri, nggak usah takut, kalo emang jodoh nggak bakalan kemana. percaya deh!
ini bukan berarti rasa itu harus serta-merta dimatiin soalnya ini fitrah kan? (lihat pada q.s. ali imran :14), tapi ente harus pintar-pintar ngejaga untuk tidak membuka rasa itu sebelum masanya (waktu yang tepat tuh setelah akad gitcu). soalnya, kalo kamu keburu nafsu dan membuka rasa itu sebelum masanya, itu namanya off-side. kalo sudah begini, itu artinya syahwat sudah bercokol dengan alasan cinta. yang lebih penting juga kamu ngukur diri deh, bener nggak cinta kamu kepadanya karena allah.

setidaknya neeh, ada beberapa hal yang sepertinya bisa kamu jadikan parameter apakah cintamu itu pantas untuk dijaga atau tidak. apakah kau mencintainya benar-benar karena allah ataukah karena ‘doi’ mirip seleb. he.. he.. he.. makanya kudu hati-hati coii. berikut ini nih alat ukur yang bisa kamu pake’.

pernahkan kamu bertanya pada dirimu bahwa apakah kamu mencintainya benar-benar ikhlas karena allah dan hanya mengharap ridho-nya? kemudian pertanyakan juga, apakah cintamu padanya sudah dilandasi oleh iman dan takwa (baca tuh al-qur’an 49 : 10, 3 : 103, 8 : 63 dan 43 : 67)? kalau kagak, wah payah deh. selanjutnya penting untuk bagi kamu menyadari bahwa azas utama cinta karena allah adalah nasehat (lihat firman allah, q.s. 7 : 62 dan 7 : 68). yang terakhir neeh, kalau yang tadi tuh sudah terpenuhi, saatnya kamu untuk belajar mengkomunikasikan cinta dengan metode islamy.

mengkomunikasikan rasa dengan metode islamy? bagaimana lagi itu? ada tiga kunci pokok dalam hal ini, pertama, belajarlah memahami dengan benar manajemen cinta (lihat q.s. 9 : 24). kedua, tidak memutuskan tali silaturahmi dengan saudara yang lain karena cinta pada saudara yang lainnya lagi, dan ketiga, menghindari sebab-sebab perpecahan dan permusuhan. pada situasi ini taubat adalah kuncinya, siapa tahu kamu pernah lepas kontrol tanpa disadari. modal utama taubat adalah keberanianmu untuk segera mengakui kesalahan dan selalu berusaha memperbaikinya. oke coiii?

terus, gimana cara mengekspresikan rasa cinta? he… he… he… akhirnya sampai juga kita pada pembahasan yang akan mengulas trik-trik cantik cara ngungkapin cinta yang tetap nyar’i dan hanif. buruan kebut baca nih tulisan…

1. menyatakan perasaan cinta pada orangnya.
aduh jadi was-was nih menjelaskan poin ini, jangan sampai kamu menyalah gunakannya. tapi aku percaya kok kamu sudah dewasa untuk menyikapi ini, abu dawud meriwayatkan sebuah kisah, “seorang pemuda duduk disamping rasulullah, tiba-tiba lewatlah seorang laki-laki dihadapan mereka, kemudian pemuda itu berkata, ‘ya rasulullah, sesungguhnya aku mencintai orang itu’, maka nabi bertutur, ‘apakah kamu telah memberitahukan kepadanya?’. pemuda itu menjawab, ‘belum ya rasulullah!’ lantas rasulullah memerintahkan, ‘kalau begitu sampaikanlah kepadanya’, lalu pemuda itu menemuinya dan berkata, ‘sungguh aku mencintaimu karena allah’, dan pemuda yang satu itu menjawab pula, ‘semoga allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintaiku karena-nya’”.

2. menyampaikan salam kepadanya
menyampaikan salam adalah modal utama untuk menunjukkan rasa cinta, imam muslim mengabarkan bahwa rasulullah bersabda, “maukah kalian kutunjukkan sesuatu yang apabila kalan kerjakan, kalian akan saling mencintai? sebarkanlah salam diantara kalian”.

3. menemui dengan wajah yang ceria
wajah yang selalu ceria akan menarik hati untuk selalu menatapnya (jangan pelototi lawan jenis ya? awas!!!) rasulullah mengingatkan, “janganlah engkau meremehkan kebaikan sekecil apapun, meskipun engkau hanya menemui saudaramu dengan wajah yang ceria (imam muslim)”.

4. menebarkan senyum
senyum adalah lengkungan kecil di sudut bibir yang bisa meluruskan banyak bengkokan besar. tentangnya rasulullah bersabda, “senyum yang engkau berikan kepada saudaramu adalah sedekah (imam turmudzi)”.

5. memenuhi haknya sebagai saudara
adapun hak-hak saudara menurut rasulullah adalah, apabila bertemu, ucapkanlah salam. apabila diundang, penuhilah undangannya. apabila saudaramu meminta nasehat, maka nasehatilah dia. apabila dia bersin dan mengucapkan hamdallah, maka doakanlah dia. apabila dia sakit, jenguklah dan apabila dia meninggal, maka antarlah mayatnya.

6. mengucapkan selamat atas kebahagiaan atau keberhasilan yang diraih
memberi ucapan selamat atas kelulusan kuliah, ataukah ulang tahun adalah contoh dari ini
mendoakan dari kejauhan tanpa sepengetahuan yang didoakan
pernah dengan seismic? “doakanlahku di sholat malammu, rembulan dilangit hatiku” ini sangat penting menurut rasulullah, sabdanya, “doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seorang yang berada dikejauhan untuk orang yang berada di tempat yang jauh pula (imam bukhari)”.

7. berkunjung (silaturahmi)
berkunjung sih berkunjung, tapi hindari khalwat atau berdua-duaan ya? hindari pembicaraan yang menjurus kepada fitnah dan membangkitkan syahwat.

8. memberikan hadiah seikhlas-ikhlasnya
kebiasaan memberi hadiah atau bertukar kado merupakan sunnah yang pada hari ini sudah sangat jarang ditemui, tidak ada salahnya kita galakkan kembali.

* * *
oh adinda…..
kutitip kado mungilku
buat kau jaga untukku
kutitipkan hanya kepadamu
karna kau yang terpilih
sekarang, kita akan membahas masalah yang paling membuat hati para lajang (baik ikhwan maupun akhwat) deg-degan. masalah tersebut adalah masalah…. nikah (cihuiii….). kamu juga pasti ikut deg-degan deh, suerrr!!! tapi ini penting untuk dibahas sebagai bahan refleksi bagi kita semua untuk lebih mampu menata rasa cinta dalam koridor syar’i yang telah digariskan.

kalau ‘virus merah jambu’ itu telah menyerangmu dan kamu memilih untuk mengaktualisasikannya dalam bentuk pernikahan, maka hal paling mendasar yang kudu kamu siapin adalah niat. niat menikah, bukan hanya hak prerogatif para ikhwan loh, melainkan juga akhwat, dan niatkanlah untuk menyegerakannya, tapi jangan tergesa-gesa (catet!!!). orang nikah, bukan hanya karena dorongan naluri semata, melainkan sebagai sebuah usaha untuk menjaga kesucian diri dengan menjalankan perintah allah dan sunnah rasul-nya.

tentang niat yang suci, cucu rasulullah yang mulia, imam ja’far ash-shadiq pernah mengatakan, “orang yang mempunyai niat yang tulus adalah dia yang hatinya tenang, sebab hati yang tenang terbebas dari pemikiran mengenai hal-hal yang dilarang, berasal dari upaya membuat niatmu murni untuk allah dalam segala perkara.”

jika niat sudah mantap (tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan he.. he.. he..) ambil langkah selanjutnya, ta’aruf. pada langkah ini, kamu harus bisa ngejaga, jangan sampai proses ini ternodai dengan hal-hal yang tidak diridhoi allah, seperti ber-khalwat, penting juga untuk dicatat bahwa inisiatif untuk ta’aruf bisa saja muncul dari seorang akhwat (maksudnya neeh, akhwat tuh nggak apa-apa nawarin diri, bahkan ini adalah tindakan yang mulia jika dilandasi oleh niat demi menjaga kesucian diri), disinilah seorang perantara mengambil peran signifikan.

pada langkah ber-ta’aruf inilah kamu harus mulai menetapkan pilihan, pada siapa kamu akan menitipkan kado mungilmu (yang berisi sesuatu yang begitu istimewa = cinta). lewat riwayat abu dawud, rasulullah berwasiat kepada para ikhwan yang akan menikah, “…nikahilah wanita itu karena agamanya”. tapi secara umum pesan ini tidak hanya berlaku bagi para lelaki, melainkan juga buat para akhwat yang akan menerima pinangan, pertimbangan pertama dan utamanya adalah keimanan.

tapi diatas semua itu, (kamu harus perhatikan nih!) yang paling mendasar adalah sebongkah keyakinan bahwa allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-nya yang meminta kepada-nya. memintalah kepada allah melalui do’a dan shalat istikharah untuk membantumu menentukan yang terbaik buat dirimu.

yang terakhir neeh, tetaplah berusaha untuk terus memperbaiki diri dan jangan menghabiskan waktu untuk mikirin dan ngebayangin ‘doi’, apalagi untuk sekedar tepe-tepe (maksudnya; tebar pesona-tebar pesona) demi mendapatkan perhatian dari si ‘doi’. dalam puisinya yang berjudul hati-hati bawa hati, bapak mohammad fauzil adhim mengungkapkan, “tapi kalau masih sendiri, hati-hati jaga hati, kalau sibuk mencari perhatian, kapan kamu mengenal gadis yang bisa menjaga pandangan? (maunya sih kutulis memperbaiki iman) tanpa susah-susah membayangkan saat-saat tak terbayangkan”.

oh iyya hampir lupa, dalam firman-nya, allah telah menegaskan bahwa, “laki-laki yang berzina tidak menikahi melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dinikahi oleh melainkan oleh laki-laki yag berzina atau laki-laki yang musyrik….. (q.s. an-nur : 3)”. ayat ini sejalan dengan ayat yang lain, “wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)….. (q.s. an-nur : 26)”.

jadi, dengan jaminan seperti itu dari allah, apalagi yang diragukan? tentu tak ada lagi alasan untuk back street dijalan dakwah, pacaran islamy ataukah hubungan tanpa status. tunggu apalagi, ayo… perbaiki diri!!! setelah itu mari melangkah, bismillah, uhibbuki ilaa anti ukhti, lillah insyaallah… karena kau yang terpilih.

Tulisan ini merupakan refleksi diskusi pada malam bina iman takwa (mabit) korkom hmi mpo universitas hasanuddin, 6 agustus 2005 dengan tema: bagaimana mengelola cinta dan syahwat; tabulasi dominasi antara cinta dan egoisme syahwat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama