1. Kalaupun
kau berhasil mengetahui semesta rahasiaku, itu belumlah cukup untuk
menyempurnakan imajinasimu tentang aku.
2. Ketika kau mengungkap seluruh rahasia hatimu dan kau singkap selubung kalbumu, aku makin merasa silau dalam menatap wajahmu karena hati dan kalbumu berpendar menjadi cahaya.
3. Terbukalah, biarkan semua tersingkap karena yakinlah, semesta sangat mengerti apa yang harus terbuka dan apa yang pantas terhijab.
4. Lakukan sesuatu karena sesuatu itu memuaskanmu. Tujuanmu adalah kepuasan dan sukses hanyalah efek.
5. Pintaku padamu, bawalah daku kesebuah dunia. Dimana imajinasi menjadi lautan, mimpi menjadi daratan, khayalan menjadi angkasa, dan kita hanyalah gumpalan igauan.
6. Adakah sakit yang lebih pedih dibanding luka yang ditorehkan oleh kehidupan?
7. Wajah adalah cermin kepribadian, dengan menatap wajah seseorang, maka akan terbacalah kepibadiannya. Namun ini tidak mutlak tentu saja.
8. Kesendirian tidak selalu berarti kesunyian. Justru dalam kesendirianlah seseorang akan mendengar bisingnya suara dari kedalaman hati dan relung jiwa.
9. Ada kalanya rasa hati perlu disembunyikan, ini bukan karena kepengecutan diri. Hal ini dilakukan dengan alasan mencoba realistis melihat kapasitas diri.
10. Orang mengambil pilihan tentu punya alasan. Tapi orang yang mengambil pilihan sikap karena pengaruh orang lain, bukanlah hal yang baik. Dia tidak merdeka tentunya.
11. Kenangan adalah lipatan memori-waktu yang terpatri di lembarlembar jiwa, kadang berisi duka lara, kadang canda tawa. Dengan kenangan, kau bisa hidup dua kali.
12. Kesehatan adalah harta yang begitu mahal. Tentulah dia semahal seorang sahabat. Bila kau sakit, duniamu menjadi kelam.
13. Ketika sakit menggerogoti kesehatanmu, kau tentu butuh seorang yang menemani apakah teman, sahabat, atau kekasih (istri)?
14. Rindu adalah batu, endapan kalbu haru. Rindu adalah pilu, rintihan hati sendu. Apapun rindu itu, aku tetap merinduimu.
15. Ternyata, segudang mimpi ndah tidak mampu menghapus jejakjejak realitas, sekecil dan sehalus apapun itu. Kecuali kau menjalani hidup dngan tidur yang lelap.
2. Ketika kau mengungkap seluruh rahasia hatimu dan kau singkap selubung kalbumu, aku makin merasa silau dalam menatap wajahmu karena hati dan kalbumu berpendar menjadi cahaya.
3. Terbukalah, biarkan semua tersingkap karena yakinlah, semesta sangat mengerti apa yang harus terbuka dan apa yang pantas terhijab.
4. Lakukan sesuatu karena sesuatu itu memuaskanmu. Tujuanmu adalah kepuasan dan sukses hanyalah efek.
5. Pintaku padamu, bawalah daku kesebuah dunia. Dimana imajinasi menjadi lautan, mimpi menjadi daratan, khayalan menjadi angkasa, dan kita hanyalah gumpalan igauan.
6. Adakah sakit yang lebih pedih dibanding luka yang ditorehkan oleh kehidupan?
7. Wajah adalah cermin kepribadian, dengan menatap wajah seseorang, maka akan terbacalah kepibadiannya. Namun ini tidak mutlak tentu saja.
8. Kesendirian tidak selalu berarti kesunyian. Justru dalam kesendirianlah seseorang akan mendengar bisingnya suara dari kedalaman hati dan relung jiwa.
9. Ada kalanya rasa hati perlu disembunyikan, ini bukan karena kepengecutan diri. Hal ini dilakukan dengan alasan mencoba realistis melihat kapasitas diri.
10. Orang mengambil pilihan tentu punya alasan. Tapi orang yang mengambil pilihan sikap karena pengaruh orang lain, bukanlah hal yang baik. Dia tidak merdeka tentunya.
11. Kenangan adalah lipatan memori-waktu yang terpatri di lembarlembar jiwa, kadang berisi duka lara, kadang canda tawa. Dengan kenangan, kau bisa hidup dua kali.
12. Kesehatan adalah harta yang begitu mahal. Tentulah dia semahal seorang sahabat. Bila kau sakit, duniamu menjadi kelam.
13. Ketika sakit menggerogoti kesehatanmu, kau tentu butuh seorang yang menemani apakah teman, sahabat, atau kekasih (istri)?
14. Rindu adalah batu, endapan kalbu haru. Rindu adalah pilu, rintihan hati sendu. Apapun rindu itu, aku tetap merinduimu.
15. Ternyata, segudang mimpi ndah tidak mampu menghapus jejakjejak realitas, sekecil dan sehalus apapun itu. Kecuali kau menjalani hidup dngan tidur yang lelap.
Keren :)
BalasHapus