Namamu, Bukan Namaku


Suatu sore di sekretariat Lembaga Dakwah Kampus Al Uswah, seorang kader baru yang ditunjuk menjadi sekretaris panitia seminar kemuslimahan mengetuk pintu ruang rapat.

"Assalamu Alaikum akhi, maaf mengganggu."

"Waalaikum salam, tak apa-apa ukhti, ada yang bisa kami bantu?" Jawab Imam, sekretaris Al Uswah dari dalam ruangan.

"Afwan akhi, ana Wafiqah, yang jadi panitia seminar kemuslimahan pekan depan."

"Oh, ada apa?"

"Boleh pinjam laptopnya sebentar? Komputer di ruang keputrian lagi ngadat, sementara administrasi kepanitiaan belum beres."

"Boleh, tunggu ya." Tak lama, Imam mengulurkan laptop dan langsung disambut oleh Wafiqah lalu beranjak.

 

Tapi tak lama, Wafiqah kembali mengetuk pintu ruang rapat.

"Afwan akhi, ternyata laptopnya ada password-nya. Jadi tak bisa terbuka."

"Password-nya, namamu."

"Namaku?" Wafiqah kaget bercampur penasaran.

"Iya, namamu, bukan namaku. Hehehe..."

"Huruf pertamanya pakai kapital atau biasa?" Wafiqah kembali memberanikan diri, meski dengan dada deg-degan, ada apa ini, kok nama saya yang jadi password?

"Huruf biasa" Jawab Imam santai dari dalam ruangan.

"Syukron..." Wafiqah berlalu dengan muka ditekuk grogi. Tak henti mulutnya beristighfar, kok pengurus lembaga dakwah aneh-aneh begitu tingkahnya? Pikir Wafiqah.

 

Setelah mencoba, tak juga berhasil, terpaksa Wafiqah kembali mengetuk pintu ruang rapat.

"Akhi, sudah ana coba, tapi belum berhasil."

"Kok bisa begitu ya?"

"Afwan akhi," mengambil nafas menenangkan diri, "Menggunakan nama lengkap atau nama sapaan?"

"Maksud ukhti?"

"Password-nya menggunakan nama lengkapku atau nama saapanku?"

"Kan sudah ana bilang, namamu, bukan namaku." Tegas Imam.

"Ana jadi bingung, akhi."

"Tunggu." Tak lama Imam mengangsurkan secarik kertas, di sana tertulis 'password: namamu'.

Begitu menerima keras itu dan membaca isinya, wajah Wafiqah memerah seperti kepiting saos, malu tak ketulungan.

"Ukhti....., Ukhti...., Ukhti..." Imam memanggil-manggil dari dalam ruangan, tak ada balasan.

Wafiqah berlalu tanpa salam, tanpa pamit, tanpa kata dan suara.


ilustrasi: Pinterest

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama