[04.11.2004] Siang
ini aku sudah di Marakom. Tadi malam kami tiba dari Bulukumba. Aku tak sempat
menulis semalam, capek. Paginya aku istirahat, betul-betul istirahat.
Kemarin aku sedih sekali, aku menangis. Tapi aku menangis dalam diam-senyap. Aku tak
kuat menahan sedih di hati. Kenapa pertemuan harus terjadi? Kalau akhirnya kita
harus berpisah juga? Aku rasa hatiku tercabik-berai.
Aku
kalut, kalap dalam kusut masai rasa. Gemuruh sedih perpisahan kemarin,
menderaku lagi siang ini, sendiri. Sekeping beling hatiku terhambur, tertinggal
di Desa Bontobaji. Butuh beberapa masa buat kupulih.
Dari
perjalanan bakti sosial kemarin, aku makin mengenal dirinya. Dia begitu kuat memendam
rasa, dia begitu kuat memegang cinta, dia begitu tangguh menyimpan rindu.
[Markas Anak Komisariat, Makassar]
Tags:
Refleksi