Kerinduan
ini mungkin karena twet dari Daeng Rusle yang aku baca tadi subuh di @dgrusle. --Matamu
adalah jalan pulang. Lentiknya seperti lambai lenganmu beraroma rindu.
"Pulanglah..."--
Bulu matamu biasa saja, tak lentik. Bentuk matamu juga tak bulat ataupun sipit, sederhana saja. Aku selalu menemukan telaga di sana, telaga tempat kau meredam gejolak amarah, juga geletar bahagia.
Bulu matamu biasa saja, tak lentik. Bentuk matamu juga tak bulat ataupun sipit, sederhana saja. Aku selalu menemukan telaga di sana, telaga tempat kau meredam gejolak amarah, juga geletar bahagia.
Telagatempat
kau memendam segala rasa, baik itu suka, begitu pun duka. Tapi anehnya, aku
selalu menemukan rahasia di sana. Mungkin itu yang membuatku selalu penasaran.
Ya penasaran yang sangat.
Rahasia
yang selalu mengintipku dari pupil matamu yang mengembang ketika kau tersenyum
itu, seakan mengajakku tamasya panjang menyusuri beban hidup yang tak pernah
berhasil kita atasi.
“Beban hidup
bukan untuk diatasi, tapi diajak berdamai,” demikian katamu padaku di sebuah subuh
yang berhujan. Mungkin kau telah banyak belajar dari rahasia di matamu itu?
Entahlah, kau hanya selalu tersenyum bila hal ini kutanyakan.
Atau
jangan-jangan, kerinduanku pada matamu pagi ini, bukanlah kerinduan dari
hatiku, melainkan dari mataku. Ya, dari mataku. Mataku telah jatuh cinta pula
pada matamu, seperti aku yang telah mengikat diri dengan kesetiaan padamu.
Aku
yakin, mataku telah menemukan sesuatu yang pantas untuk dicintainya pada matamu.
Tapi aku juga belum tahu itu apa. Ketika aku mencoba menengok dalam matamu, lagi-lagi
hanya rahasia itu yang menjenguk keluar.
Pagi
ini, aku --lebih tepatnya mataku,
dibekap rindu yang intim pada matamu. Apakah telah terbangun persekutuan
rahasia di antara mereka berdua, dan kita abai dari memperhatikan itu?
Kulewati
kerinduan pagi ini dengan menikmatik suara ciamik Lionel Richie yang
melantunkan 'Endless Love' feat Shania Twain, "And your eyes, your eyes, your eyes / They tell me how much you
care / Oh yes, you will always be / My endless love"
Tags:
Refleksi
lagunya keren tuh yang di para terakhir. pas banget.
BalasHapusdengan mata bisa lihat kecantikan dari dalam..*bacotan gue aje*
BalasHapus>>Zachflazz, yup, nyangkut di hati. hehehehe...
BalasHapus>>Agus, ehem...
sudah siang mas, apakah sekarang sudah makan?
BalasHapusmata yang paling indah.. hanya matamu.. :D
BalasHapus*titiDJ-matamu
A Vip, terima kasih telah berkunjung...
BalasHapusAffan, mata itu aku kenal :D