Memberi Maaf

[02.01.2014] Dalam hidup kita sebagai seorang manusia, maka kondisi yang paling melegakan adalah ketika hubungan kita dengan orang lain terbangun dengan harmonis dan penuh perhatian. Bila kondisi harmonis ini tidak tercipta, kita akan merasa dunia ini begitu sempit dan menjepit.

Namunpun demikian, tentu kondisi harmonis ini tidak mungkin terbina seterusnya dan selamanya, pastilah ada riak yang terjadi. Disharmonitas bisa muncul karena berbagai macam sebab, mulai dari hal sepele sampai pada persoalan hidup-mati seseorang.

Sebenarnya, kalau kita mau jujur, kondisi disharmonitas bisa dengan mudah diselesaikan dan menjadi sederhana. Hal ini bisa terjadi bila setiap pihak yang terlibat dalam sebuah komunitas memiliki niat baik untuk menjaga harmonitas yang terjalin.

Hambatan yang paling besar untuk terjalinnya hubungan baik, biasanya hanyalah hal-hal sepele belaka. Tapi, hal itu akan menjadi hambatan yang berarti bila itu sudah di kait-kaitkan dengan eksistensi dan harga diri seorang manuia. Bila kondisi ini terwujud, maka biasanya ego setiap inidividu menguat dan saling menafikan.

Dalam kondisi ini, seseorang akan cendrung mempersalahkan orang lain dan menganggap bahwa orang lainlah yang salah. Ya mungkin memang kitalah yang benar, namun bila kita semua tetap bertahan pada pendirian masing-masing, Tentunya semua pihak akan dirugikan, tidak peduli dia pihak yang salah ataukah benar.

Olehnya itu, seorang konsultan bisnis di Australia, Paul Hanna mengungkapkan bahwa “orang yang memiliki harga diri yang tinggi adalah yang lebih dahulu meminta maaf” Jadi menurutnya, harga diri tidak ditentukan dengan sejauh mana keberhasilan kita mempertahankan ego diri dan keangkuhan, justru sebaliknya sebesar apa rasa rendah hati anda memaafkan orang terlebih dahulu. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama