La Capila: Pengharapan Yang Mengecewakan

Galigo ini, mengikuti pola umum galigo Bugis, baris pertama menggunakan 8 suku kata, baris kedua 7 suku kata, dan baris ketiga terdiri dari 6 suku kata.
.
sanré'ka' nabelléang ka' (8)
renrinna to Kéra é (7)
annung passiona (6)
.
Arti per kata: sanré'ka': aku bersandar (berharap) / nabelléang ka': aku didustai / renrinna: dindingnya / to Kéra é: orang Kéra /Annung: Annung / passiona: pengikatnya.
.
Sebagimana umumnya galigo yang mempunyai makna berlapis, pada galigo ini, ada dua idiom yang membutuhkan pemaknaan konotatif, yakni: renrinna to Kéra é dan annung.
.
Renrinna to Kéra é, secara denotatif bermakna dinding (rumah) orang Kéra, sebuah daerah di ujung utara Kabupaten Wajo. Dahulu, masyarakat Kéra menggunakan anyaman daun rumbia sebagai dinding, yang dalam bahasa Bugis, disebut bakkaweng.
.
Sementara Annung adalah sejenis pohon yang kulitnya bisa dijadikan sebagai pengikat (meski tak terlalu kuat). Umumnya digunakan untuk mengikat sekumpulan tangkai padi (wessé) yang telah dipanen secara tradisional menggunakan rakkapeng (ani - ani).
.
Galigo ini dapat dipahami maknanya sebagai berikut: Berharap pada seseorang yang ternyata tak layak dijadikan sandaran pengharapan. Ketaklayakan disimbolkan dengan idiom Renrinna to Kéra é (bakkaweng), annung sebagai pengikat (yang rapuh).
.
#galigo #lacapila #bugis #sastrabugis #sastra  #bugismilenial

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama